Kalimantan kembali membuktikan diri sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia. Pada pertengahan 2024, tim peneliti dari kawasan konservasi Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) berhasil menemukan spesies anggrek yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya.
Anggrek ini dinamai Bulbophyllum bukitrayaense, merujuk pada lokasi penemuannya, yaitu Gunung Bukit Raya yang berada di perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Penamaan ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan terhadap pentingnya kawasan tersebut sebagai rumah bagi flora langka dan endemik.
Penemuan dilakukan di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut. Habitat tempat anggrek ini tumbuh tergolong hutan pegunungan tropis yang memiliki kelembapan tinggi dan pencahayaan terbatas—kondisi ideal bagi banyak jenis anggrek epifit.
Ciri khas dari Bulbophyllum bukitrayaense antara lain bentuk labellum (bagian tengah bunga) yang unik dan bertekstur, serta struktur kelopak yang berbeda dari spesies sejenis. Morfologi ini menjadi faktor pembeda yang signifikan dibandingkan anggrek lain dalam genus Bulbophyllum, yang dikenal sebagai salah satu genus anggrek terbesar di dunia.
Signifikansi Ekologis
Penemuan ini bukan hanya menambah daftar panjang kekayaan flora Indonesia, tetapi juga menjadi penanda bahwa eksplorasi dan riset di wilayah-wilayah terpencil masih sangat penting. Masih banyak spesies potensial yang belum teridentifikasi, dan beberapa mungkin bahkan bisa punah sebelum sempat ditemukan jika tekanan terhadap habitatnya terus berlangsung.
Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya sendiri merupakan rumah bagi ratusan spesies tanaman langka, satwa liar dilindungi, dan menjadi titik fokus dalam strategi konservasi nasional. Temuan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa perlindungan kawasan konservasi berdampak langsung pada keberhasilan pelestarian keanekaragaman hayati.
Leave a Reply