Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menampilkan sebuah bangunan megah yang disebut sebagai “Candi Wisnu” yang berada di dasar laut Bali. Dalam video tersebut, tampak struktur arsitektur mirip candi yang terlihat begitu detail, lengkap dengan ornamen khas Nusantara, seolah telah lama terkubur di bawah laut.
Banyak warganet yang langsung mempercayai video tersebut dan menyebarkannya dengan narasi penemuan arkeologi besar yang bisa mengubah sejarah Nusantara. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata video ini bukanlah hasil dokumentasi nyata, melainkan hasil rekayasa digital menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Tim Cek Fakta dari berbagai media nasional seperti Kompas dan Liputan6 melakukan analisis terhadap elemen visual dan metadata video. Hasil investigasi menunjukkan bahwa tekstur, cahaya, dan gerakan air dalam video tersebut tidak sesuai dengan karakteristik rekaman bawah laut pada umumnya. Selain itu, tidak ada bukti arkeologis atau laporan resmi dari instansi berwenang terkait penemuan tersebut.
Balai Arkeologi Bali juga telah memberikan pernyataan bahwa hingga saat ini belum pernah ada penemuan struktur candi di dasar laut Bali yang bisa dikaitkan dengan peninggalan sejarah. Mereka mengimbau masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial tanpa sumber yang valid.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital dan kemampuan masyarakat untuk menyaring informasi sebelum membagikannya. Penyebaran hoaks dapat menyesatkan publik dan merusak kredibilitas dunia arkeologi dan sejarah.
Leave a Reply