Spesies Manusia Purba Baru Ditemukan di China, Tantang Teori Evolusi Lama
Beijing – Dunia arkeologi kembali diguncang oleh penemuan spektakuler di wilayah Asia Timur. Tim peneliti dari Tiongkok berhasil mengidentifikasi spesies manusia purba baru yang diperkirakan hidup lebih dari 300.000 tahun lalu. Temuan ini berpotensi merevolusi pemahaman kita tentang jalur evolusi Homo sapiens dan migrasi manusia awal ke Asia.
Fosil yang ditemukan terdiri dari bagian tengkorak, rahang, dan beberapa gigi, yang menunjukkan ciri-ciri campuran antara Homo erectus dan manusia modern. Yang menarik, morfologi unik ini belum pernah ditemukan sebelumnya di wilayah tersebut.
“Ini bisa menjadi satu cabang baru dalam pohon keluarga manusia. Fosil ini menunjukkan bahwa evolusi manusia jauh lebih kompleks dari yang kita kira,” ujar Dr. Li Zhang, ketua tim peneliti dari Chinese Academy of Sciences.
Lokasi penemuan berada di sebuah gua terpencil di Provinsi Guangxi. Setelah dilakukan analisis DNA purba, hasilnya menunjukkan adanya keturunan yang tak terklasifikasi dalam garis Homo sapiens atau Neanderthal, menandakan bahwa kemungkinan besar ini adalah spesies yang sama sekali berbeda.
Para ahli menyebut spesies ini sementara sebagai “Homo guangxiensis” – merujuk pada lokasi penemuan. Penamaan resmi masih menunggu validasi ilmiah global, namun temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka.
Penemuan ini memicu diskusi panas di kalangan antropolog, terutama mengenai asal-usul manusia modern dan kemungkinan adanya beberapa jalur evolusi paralel yang tidak sepenuhnya tergambarkan dalam catatan fosil selama ini.
Dengan temuan ini, Asia—khususnya Tiongkok—semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu wilayah kunci dalam sejarah evolusi manusia. Bukan tidak mungkin, masih banyak misteri lain yang menanti untuk ditemukan di bawah tanah Asia Timur.
Leave a Reply