Muncul Kembali Setelah 60 Tahun, Echidna Langka Ditemukan di Papua
Setelah lebih dari enam dekade dianggap punah, mamalia bertelur langka bernama Echidna paruh panjang Attenborough akhirnya terlihat kembali di alam liar Papua. Hewan unik ini berhasil direkam oleh kamera jebak dalam sebuah ekspedisi ilmiah di Pegunungan Cyclops, Papua, dan menjadi salah satu penemuan hewan paling mengejutkan tahun ini.
Mamalia Bertelur yang Aneh tapi Nyata
Echidna ini termasuk dalam kelompok monotremata, yaitu mamalia yang bertelur seperti platipus. Berbeda dengan echidna berduri yang sering ditemukan di Australia, jenis ini memiliki tubuh lebih memanjang, moncong panjang, dan bulu halus di sekujur tubuhnya. Ia mencari makan dengan menggali tanah menggunakan cakarnya, terutama mencari cacing dan serangga kecil.
Terakhir Terlihat di Tahun 1961
Spesies ini sebelumnya hanya diketahui dari satu spesimen yang ditemukan pada tahun 1961. Sejak saat itu, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa hewan ini masih hidup. Namun, ekspedisi gabungan peneliti Indonesia dan luar negeri berhasil merekam keberadaannya melalui kamera jebak yang dipasang selama berminggu-minggu.
Ancaman dan Harapan
Meski telah ditemukan kembali, kondisi habitat echidna ini masih rentan. Perusakan hutan, pembukaan lahan, dan aktivitas manusia menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan hidupnya. Oleh karena itu, perlindungan habitat Pegunungan Cyclops menjadi sangat penting agar spesies ini tidak benar-benar punah di masa depan.
Simbol Harapan bagi Konservasi Alam Indonesia
Penemuan ini bukan hanya kabar baik bagi dunia ilmiah, tapi juga pengingat bahwa masih banyak misteri alam yang tersembunyi di Indonesia. Dengan perlindungan yang tepat, bukan tidak mungkin kita akan menemukan kembali spesies-spesies lain yang sebelumnya dianggap punah.
Leave a Reply