MEDIUM CRAZE

Penemuan Benda Kuno Dan Flora & Fauna Langkah Sejarah Dunia

Jejak Dapur Prasejarah di Bukit Khulutiyauw Jayapura: Artefak Kuliner Megalitik yang Mengungkap Tradisi Leluhur

Di lereng Bukit Khulutiyauw, Kampung Abar, Kabupaten Jayapura, para peneliti arkeologi menemukan bukti menarik tentang gaya hidup kuliner masyarakat masa lampau. Penemuan berupa batu berbentuk bundar dan datar, bersama pecahan wadah tanah liat, memberi petunjuk bahwa aktivitas memasak telah dikenal oleh masyarakat Papua lebih dari seribu tahun yang lalu.

Batu-batu kecil berbentuk pipih dengan diameter sekitar 10 cm itu diduga digunakan sebagai alat memasak tradisional. Bersama dengan gerabah, alat ini berfungsi untuk mengolah ikan di atas api, menggunakan teknik kukus dan rebus. Ikan dibersihkan, dibumbui dengan daun dan batang keladi, lalu dimasukkan ke dalam gerabah bersama sedikit air dan garam. Batu pipih tadi diletakkan di atasnya untuk menjaga tekanan dan distribusi panas. Proses memasak ini memakan waktu sekitar dua jam hingga seluruh bagian ikan, termasuk tulangnya, menjadi lunak.

Menariknya, pecahan gerabah yang ditemukan menunjukkan bahwa keterampilan membuat alat masak dari tanah liat sudah berkembang di daerah ini sejak sekitar 3.000 tahun silam. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pada masa itu sudah memahami fungsi alat masak khusus dan bahkan mengembangkan teknik kuliner yang efisien.

Tak hanya alat masak, para arkeolog juga menemukan cangkang kerang laut, siput danau, serta tulang dari hewan buruan seperti kasuari dan biawak. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat setempat tidak hanya bergantung pada sumber makanan dari danau, tetapi juga menjalin hubungan perdagangan atau pertukaran dengan wilayah pesisir.

Yang lebih menarik, kawasan bukit ini juga menyimpan struktur batu besar—seperti menhir dan batu pipih besar—yang diyakini menjadi bagian dari situs upacara atau ritual. Tidak ada sisa permukiman permanen yang ditemukan, sehingga kemungkinan besar lokasi ini dipakai untuk kegiatan adat atau keagamaan, termasuk upacara syukuran bersama di mana makanan seperti ikan dan papeda disajikan secara komunal.

 Makna Budaya dan Arkeologis

Penemuan ini memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan orang Papua ribuan tahun silam. Tradisi memasak dengan teknik khusus menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sekitar dan sumber daya alam. Di sisi lain, keberadaan artefak ritual menunjukkan bahwa aktivitas spiritual dan sosial juga menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka.

Situs Bukit Khulutiyauw menjadi pengingat akan warisan budaya yang luar biasa dari tanah Papua—bukan hanya dari segi kepercayaan, tetapi juga kecerdikan dalam mengolah makanan, yang diwariskan secara turun-temurun hingga kini.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *