Katak Ungu, atau dikenal dalam dunia ilmiah sebagai Nasikabatrachus sahyadrensis, adalah salah satu spesies amfibi paling unik dan langka di dunia. Meski lebih dikenal berasal dari wilayah Ghats Barat di India, varian serupa dengan karakteristik berbeda juga dilaporkan muncul di wilayah Papua dan kawasan tropis Asia Tenggara. Warna tubuhnya yang mencolok dan perilakunya yang tersembunyi menjadikan hewan ini sangat misterius.
Ciri-Ciri Katak Ungu
Berbeda dari katak pada umumnya, Katak Ungu memiliki tubuh gemuk, hidung meruncing, dan warna ungu gelap kehitaman. Beberapa ciri khas lainnya:
-
Hidup di bawah tanah (subteran) hampir sepanjang hidupnya
-
Memiliki kulit licin dengan sedikit bintik
-
Ukuran tubuh sedang, sekitar 7–9 cm
-
Muncul ke permukaan hanya saat musim hujan untuk berkembang biak
Habitat dan Perilaku
Katak Ungu adalah makhluk nokturnal dan fosorial, artinya aktif di malam hari dan menghabiskan hidupnya di dalam tanah. Ia menggali tanah lunak untuk mencari makan seperti semut dan rayap. Katak ini sangat sulit ditemukan karena tidak muncul ke permukaan kecuali dalam kondisi tertentu, seperti hujan lebat.
Status Konservasi
Karena kehidupannya yang tersembunyi dan terbatasnya habitat, Katak Ungu termasuk dalam kategori hewan langka dan rentan punah. Penebangan hutan, pembangunan, dan perusakan tanah menjadi ancaman utama bagi kelangsungan spesies ini.
Beberapa lembaga konservasi telah menyerukan:
-
Pelestarian habitat asli katak ini
-
Penelitian lebih lanjut untuk pemetaan populasinya
-
Edukasi masyarakat lokal mengenai pentingnya hewan tanah sebagai indikator kesehatan ekosistem
Uniknya Katak Ungu
Katak ini juga dikenal sebagai “fosil hidup” karena memiliki ciri-ciri anatomi kuno yang jarang ditemukan di katak modern. Para ilmuwan meyakini Katak Ungu merupakan salah satu spesies paling purba yang masih bertahan hingga kini.
Leave a Reply