Batu Yoni Ditemukan di Gunungkidul: Jejak Spiritual Nusantara dari Situs Sumur Banyuripan

Jejak sejarah masa lampau kembali terungkap di tanah Yogyakarta. Tepatnya di wilayah Karangpilang Lor, Gunungkidul, warga menemukan sebuah artefak kuno berupa batu yoni—sebuah simbol kesuburan yang sarat makna spiritual dalam kepercayaan Hindu kuno. Penemuan ini terjadi di kawasan yang dikenal sebagai Sumur Banyuripan, sebuah situs yang sejak lama diyakini menyimpan nilai historis tinggi.

Batu yoni yang ditemukan memiliki ukuran cukup besar, dengan alur saluran air di permukaan yang masih terlihat jelas. Di masa lampau, yoni biasa dipasangkan dengan lingga, melambangkan penyatuan kosmik antara prinsip feminin dan maskulin—sering kali dikaitkan dengan kekuatan penciptaan alam semesta.

Penemuan ini memicu respons cepat dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul. Tim arkeolog diterjunkan ke lokasi untuk melakukan dokumentasi awal dan menilai potensi arkeologis lebih lanjut. Dari hasil observasi awal, diduga artefak ini berasal dari era Mataram Kuno, sekitar abad ke-8 hingga 10 Masehi.

“Ini bukan sekadar batu. Ia menyimpan kisah tentang sistem kepercayaan, kehidupan spiritual, dan tata ruang pemukiman kuno di kawasan ini,” ujar salah satu anggota tim peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta.

Yang menarik, situs Sumur Banyuripan selama ini telah dikenal oleh masyarakat sebagai tempat yang “wingit” dan sering dijadikan lokasi ritual adat oleh warga sekitar. Temuan yoni ini seolah menjadi bukti konkret yang memperkuat narasi lokal dan kepercayaan turun-temurun tentang sakralitas wilayah tersebut.

Warga setempat menyambut baik penemuan ini. Mereka berharap lokasi ini bisa dijaga dan dikembangkan menjadi situs budaya yang tidak hanya memperkuat identitas sejarah daerah, tetapi juga memberi dampak positif secara ekonomi melalui potensi wisata edukatif.

https://www.cottonjazzclub.it/